Kamis, 17 Februari 2011

Jenis Musik Jazz Dixieland

Dixieland, gaya awal Jazz yang dikembangkan di New Orleans , adalah gaya paling awal dari musik Jazz. The style combined earlier brass band marches, French Quadrilles, ragtime and blues with collective, polyphonic improvisation . Gaya gabungan pawai kuningan band sebelumnya, Perancis Quadrilles, ragtime dan blues dengan kolektif, polifonik improvisasi . While instrumentation and size of bands can be very flexible, the "standard" band consists of a "front line" of trumpet (or cornet ), trombone , and clarinet , with a " rhythm section " of at least two of the following instruments: guitar or banjo , string bass or tuba , piano , and drums . Sementara instrumentasi dan ukuran band bisa sangat fleksibel, "standar" band terdiri dari sebuah "garis depan" dari terompet (atau cornet ), trombon , dan klarinet , dengan " rhythm section "dari setidaknya dua dari instrumen berikut: gitar atau banjo , string bass atau tuba , piano , dan drum .
The term Dixieland became widely used after the advent of the first million-selling hit records of the Original Dixieland Jazz Band in 1917. Istilah ini Dixieland menjadi banyak digunakan setelah munculnya laris hit catatan pertama juta dari Original Dixieland Jazz Band pada tahun 1917. The music has been played continuously since the early part of the 20th century. Louis Armstrong 's All-Stars was the band most popularly identified with Dixieland, although Armstrong's own influence runs through all of jazz. Musik telah dimainkan terus menerus sejak awal abad ke-20. Louis Armstrong 's All-Stars adalah band yang paling populer diidentifikasi dengan Dixieland, meskipun pengaruh's Armstrong sendiri berjalan melalui semua jazz.
The definitive Dixieland sound is created when one instrument (usually the trumpet ) plays the melody or a recognizable paraphrase or variation on it, and the other instruments of the "front line" improvise around that melody. Suara Dixieland definitif dibuat ketika salah satu instrumen (biasanya terompet ) memainkan melodi atau parafrase dikenali atau variasi di atasnya, dan instrumen lain dari garis depan "berimprovisasi" di sekitar melodi itu. This creates a more polyphonic sound than the extremely regimented big band sound or the unison melody of bebop . Hal ini menciptakan suara polifonik lebih dari sangat ketat band besar suara atau melodi serempak dari bebop .
The swing era of the 1930s led to the end of many Dixieland Jazz musicians' careers. Era swing tahun 1930-an menyebabkan akhir karir banyak musisi Jazz Dixieland '. Only a few musicians were able to maintain popularity. Hanya beberapa musisi mampu mempertahankan popularitas. Most retired. Sebagian besar pensiun.
With the advent of bebop in the 1940s, the earlier group-improvisation style fell out of favor with the majority of younger black players, while some older players of both races continued on in the older style. Dengan munculnya bebop pada 1940-an, gaya kelompok-improvisasi sebelumnya jatuh dari nikmat dengan mayoritas pemain muda hitam, sementara beberapa pemain yang lebih tua dari kedua ras terus dalam gaya yang lebih tua. Though younger musicians developed new forms, many beboppers revered Armstrong, and quoted fragments of his recorded music in their own improvisations. Meskipun musisi muda dikembangkan bentuk-bentuk baru, banyak beboppers dihormati Armstrong, dan fragmen dikutip dari rekaman musik di improvisasi mereka sendiri.
There was a revival of Dixieland in the late 1940s and 1950s, which brought many semiretired musicians a measure of fame late in their lives as well as bringing retired musicians back onto the jazz circuit after years of not playing (eg Kid Ory ). Ada kebangkitan Dixieland di akhir 1940-an dan 1950-an, yang membawa banyak musisi setengah pensiun ukuran ketenaran akhir dalam kehidupan mereka serta membawa musisi pensiun kembali ke sirkuit jazz setelah bertahun-tahun tidak bermain (misalnya Kid Ory ). Many Dixieland groups of the revival era consciously imitated the recordings and bands of decades earlier. Banyak kelompok Dixieland era kebangkitan sadar meniru rekaman dan band dari dekade sebelumnya. Other musicians continued to create innovative performances and new tunes. musisi lain terus membuat pertunjukan inovatif dan lagu baru. For example, in the 1950s a style called "Progressive Dixieland" sought to blend traditional Dixieland melody with bebop -style rhythm . Steve Lacy played with several such bands early in his career. Sebagai contoh, pada 1950-an sebuah gaya yang disebut "Progresif Dixieland" berusaha untuk berbaur tradisional Dixieland melodi dengan bebop -gaya irama . Steve Lacy bermain dengan beberapa band-band seperti awal karirnya. This style is sometimes called "Dixie-bop". Gaya ini kadang-kadang disebut "Dixie-bop".

Sumber : http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Dixieland&ei=6NpcTaGVF4XBcfu7qY8K&sa=X&oi=translate&ct=result&resnum=2&ved=0CDYQ7gEwAQ&prev=/search%3Fq%3DDixieland%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26hs%3DuIf%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26prmd%3Divns 

Sejarah Music Jazz

Musik jazz merupakan pertemuan antara musik Eropa dan musik Afrika yang berkembang dari kehidupan masyarakat kulit hitam di Amerika yang tertindas. Kelahiran aliran musik ini dipengaruhi oleh tribal drums, musik gospel, blues dan juga field hollers. Instrumen dasar musik jazz awalnya menggunakan alat-alat musik marching band yang di pakai untuk mengiringi upacara pemakaman warga komunitas Afrika Amerika di New Orleans. Anggota marching band ini sebagian merupakan musisi dalam kelompok-kelompok musik jazz awal yang belajar secara otodidak dan berperan penting pada
awal perkembangan musik jazz

Pada awalnya musik ini identik dengan hal-hal negatif yang berbau seks/ perempuan nakal maupun tempat-tempat hiburan malam sehingga mendapat sebutan "jazz". Sebagian besar musisi jaz awal memainkan musik mereka di berbagai bar dan klub malam di kawasan lokalisasi sekitar Basin Street, New Orleans (Storyville). Tetapi kemudian musik ini menjadi sebuah musik yang baik dalam komposisi maupun improvisasi yang merefleksikan melodi-melodi secara spontan. Bahkan saat ini jazz mempunyai kesan eksklusif, berkelas dan terhormat.

Musik jazz berawal dari New Orleans dan mendapat pengaruh dari berbagai musik di sana. Sebuah lelucon namun sangat dipercaya adalah bahwa musik jazz memulai masanya setelah seorang pemilik kedai rambut di New Orleans yang bernama Buddy Bolden meniup cornet miliknya, hingga setengah abad kemudian musik jazz memberi banyak kontribusi di dunia musik, di pelajari di berbagai universitas dan akhirnya menjadi salah satu aliran musik yang di perhitungkan.

Pada tahun 1919 musisi jazz dari New Orleans yaitu Kid Ory's Original Creole Jazz Band konser di San Fransisco dan Los Angeles, California. Dan pada tahun 1922 mereka menjadi band kulit hitam pertama asal New Orleans yang membuat rekaman. Saat itu jazz sudah mulai populer, berkembang dan mulai dilirik musisi kulit putih. Kolaborasi pertama antara musisi kulit hitam dan kulit putih terjadi pada tahun 1926 saat Jelly Roll Morton melakukan rekaman bersama dengan New Orleans Rhythm Kings. Pada masa yang sama jazz sudah mulai dimainkan dalam format orkestra atau big band, tak hanya dengan band kecil terdiri dari empat atau lima orang saja. Band-band jazz terkenal yang mempengaruhi lahirnya Swing adalah Fletcher Henderson band dan Duke Ellington band di New York serta Earl Hines dari Chicago.

Pada awal tahun 1930 sebagian besar kelompok band yang beraliran jazz mulai mengadopsi style swing. Swing adalah aliran jazz yang berkembang pada 1930 dan menjadi aliran tersendiri lima tahun kemudian. Swing menjadi musik paling populer di Amerika pada akhir 1930 hingga akhir1940-an. Popularitas swing menurun karena terjadinya perang dunia II yang mengakibatkan sulitnya mengumpulkan musisi untuk membentuk sebuah big band, biaya tour big band saat itu sangat mahal serta terjadinya aksi mogok serikat musisi pada tahun1942-1948 sehingga tidak ada rekaman resmi yang diproduksi. Swing kemudian berubah menjadi aliran baru yaitu jump blues dan bebop.

Sementara itu di gaya jazz eropa mulai berkembang di Perancis dengan munculnya Quintette Du Hot Club De France pada 1934. Legenda gitar Belgia bernama Django Reinhardt mempopulerkan Gypsi jazz (campuran swing Amerika dan musik dansa Perancis di tambah musik rakyat Eropa Timur). Selain itu juga ada latin jazz (kombinasi Afrika, Amerika latin, musik jazz, Harmoni klasik Amerika latin,kepulauan Karibia, Eropa dan Amerika).

Sekitar tahun 1940-an para musisi jazz muda menciptakan gaya musik baru yang berbeda dari gaya musik swing, mereka mengubah jazz dari sekedar musik dansa menjadi musik yang lebih bercita rasa seni dan sedikit rumit. Gaya ini disebut bibop dan merupakan musik untuk didengar bukan untuk berdansa.

Pada tahun yang sama para musisi jazz mulai memasukan unsur-unsur ragtime ke dalam berbagai karya mereka. Ragtime adalah aliran musik asli Amerika yang pernah populer antara tahun 1897-1918. Ragtime pada awalnya dimainkan di berbagai bar dan klub malam kelas rendah di St Louis dan New Orleans oleh orang-orang kulit hitam yang tidak memperoleh pekerjaan setelah perbudakan di Amerika Serikat dihapuskan.

Pada akhir 1940 hingga 1950-an banyak musisi jazz yang telah pensiun kembali terjun di dunia musik jazz. Mereka memainkan kembali lagu-lagu di masa kejayaannya dahulu yang berbau Dixieland/ Hot jazz/ New Orleans jazz serta mencoba menciptakan lagu baru dengan penampilan inovatif yang disebut progresif dixieland (gabungan melodi tradisional dixieland dengan ritme bebop).

Selama perang dunia II banyak musisi jazz dari California yang berkulit putih datang ke New York. Mereka kemudian berbaur dengan para musisi bebop yang sebagian besar berkulit hitam. Maka lahirlah cool jazz yang merupakan gabungan musik jazz California, bebop dan mendapat pengaruh dari permainan saksophone Lester Young yang tenang dan santai. Selanjutnya cool jazz lebih di kenal dengan west coast jazz. Selain berkembang menjadi cool jazz, bebop juga berkembang menjadi hardbop (gabungan rhythm and blues, musik gospel dan blues terutama dalam permainan saksophone dan piano) dan mulai berkembang pada 1950-an.

Musik hardbop yang mendapat pengaruh lebih kuat dari blues, gospel dan rhythm and blues, menekankan pada pengulangan groove dan lengkingan melodi, improvisasi lebih sederhana dikenal dengan soul jazz.

Pada era 1950 dan1960-an berkembang musik free jazz yang muncul dari kekecewaan akibat pembatasan musik jazz pada bebop, hardbop dan modal jazz. Sejumlah musisi dengan cara mereka masing-masing mencoba mengembangkan jazz juga mengembalikan jazz pada masa primitif atau kembali ke akar agama musik jazz.

Pada era 1960-an munculah jazz fusion yaitu aliran musik gabungan jazz dengan berbagai jenis aliran musik mulai dari yang lembut seperti musik klasik hingga yang keras seperti musik metal. Dalam satu album fusion jazz bisa berisi beraneka ragam jenis musik. Di saat yang sama musisi-musisi rock juga mulai memasukan unsur jazz ke dalam lagu-lagu mereka. Masa keemasan fusion jazz dimulai pada era 1970-an hingga sekarang. Beberapa kelompok jazz yang mengusung genre ini adalah Return to Forever, Weather Report, The Mahavisnu Orchestra, Chick Corea Elektric Band, Tribal Tech dan Miles Davis.

Di Indonesia sendiri musik jazz telah masuk pada era 30-an yaitu di bawa oleh para musisi Filipina yang mencari pekerjaan di Jakarta dengan bermain musik. Mereka memainkan musik ini di hotel-hotel besar Indonesia saat itu. Pada tahun 1948 musisi Belanda datang ke Indonesia dan membentuk orkestra simfoni yang berisi musisi lokal.
 
Sumber : http://literatursejarah.blogspot.com/2010/01/sejarah-musik-jazz.html

Asal Mula Music Jazz



      #1





NENEK moyang dari musik jazz, yaitu urban musik, berasal dari daerah pedesaan di selatan layaknya jalanan di kota-kota Amerika. Hal ini merupakan hasil dari dua tradisi musikal yang nyata, yaitu Afrika Barat dan Eropa.

Afrika Barat memberikan pengaruh dalam jazz berupa ritme yang terus menerus, pergerakan, dan permainan emosi yang sangat menyokong jazz dengan baik. Sedangkan bumbu-bumbu Eropa lebih mempengaruhi dalam hal kualitas musikal menyinggung harmoni dan melodi.

Gabungan kedua tradisi ini menghasilkan suatu musik yang bermain dalam suatu meteran dan me-reinterpretasi-kan penggunaan nada-nada dalam kombinasi baru, menciptakan nada-nada biru yang mengekspresikan perasaan, baik sedih maupun ceria. Teriakan peladang/budak dikombinasikan dengan bunyi-bunyi style musisi New Orleans, menghasilkan suatu jenis musik baru.

Musik Gospel dari gereja melumer dengan yang dikenal pada abad 20 sebagai "blues" , menawarkan bumbu vokal yang diterjemahkan dengan baik ke dalam instrumen.

Marching Bands, yang dimainkan tidak hanya oleh orang-orang kulit putih tapi juga orang kulit hitam, memperkenalkan instrumen-instrumen yang sebaliknya telah menjaga suatu ekspresi dari tradisi musik klasik. Drum dan alat musik petik berkombinasi dengan terompet, trombon, tuba, dan saxophone.

Musik dari Afrika Barat dan musik yang diciptakan oleh para budak diterjemahkan dengan metode berbeda oleh pengaruh Karibia dan alunan Latin. Dan apa yang akhirnya menjadi lagu populer adalah disertai unsur Gospel, Blues, dan Field Hollers (teriakan peladang), menambah suatu tekstur yang kaya terhadap musik yang dunia tidak pernah mendengarnya sebelumnya. Dunia musik Amerika, menjadi matang dengan transformasi tersebut yang akan menjadi musik jazz. Pada akhirnya, ragtime memasuki pergerakan ini mendekati akhir abad 19, dan sisanya, layaknya mereka katakan, telah menjadi sejarah.
 
Sumber : http://www.ngobrolaja.com/showthread.php?t=39246